Sebagai Adverb, too artinya “terlalu” letaknya sebelum adjective atau adverb lainnya.
Contoh:
Contoh-contoh penggunaan too dalam kalimat:
TOO = ALSO [JUGA] biasanya diletakkan pada akhir kalimat:
Contoh:
Contoh:
- Too quick
- too young
- too fast
- too slow
Contoh-contoh penggunaan too dalam kalimat:
- She is too young to go out alone. [Dia terlalu muda untuk keluar rumah sendiri.]
- You walked too slowly. No wonder you lost the competition. [Anda berjalan terlalu lambat. Tidak heran jika kamu kalah dalam pertandingan.]
- “Am I too old to be married?,” asked Sahanya. [“Apakah saya terlalu tua untuk menikah?, Tanya Sahanya.]
- You asked too many questions. [Kamu terlalu banyak pertanyaan.]
- Please don’t put too much sugar in my coffee. [Tolong jangan kasih gula terlalu banyak pada kopi saya.]
TOO = ALSO [JUGA] biasanya diletakkan pada akhir kalimat:
Contoh:
- I will be there too. [Saya juga akan kesana.]
- May I visit you too? [Boleh saya mengunjungi mu juga?]
- A: I was very tired. B: Me too. [A: Saya sangat lelah. B: Saya juga.]
Contoh dalam Percakapan:
Sylvia
|
Will you attend the meeting too? [Apakah kamu akan menghadiri rapat juga?]
|
Joko
|
Yes, I will. But I am afraid
there will be too many people at
the meeting.[Ya. Tapi saya kira
akan terlalu banyak orang pada pertemuan tersebut.]
|
Sylvia
|
I’ve been informed there will
be about 40 people attending the meeting. [Saya telah diberi tau bahwa aka nada kurang lebih 40 orang yang
menghadiri rapat.]
|
Joko
|
If 40 people attend it, there
will be enough chairs to go round.[Jika
40 orang menghadirinya, berarti kursi akan cukup untuk yang hadir.]
|
Sylvia
|
Will there? That’ll be great.[Sungguh kah? Itu bagus sekali.]
|
Joko
|
I hope there won’t be too many questions as we have limited
time for discussion. [Saya harap
tidak akan ada terlalu banyak pertanyaan karena waktu kita terbatas untuk
diskusi.]
|
Sylvia
|
Mee too. [Saya harap juga
demikian]
|