Contoh terlengkap kata kerja bantu dalam bahasa inggris dan artinya.
Kata kerja bantu dalam bahasa Inggris (helping
verbs atau auxiliary verbs) adalah kata yang dipakai berdampingan dengan kata
kerja utama. Dari namanya saja jelas kata kerja bantu ini pasti berdampingan
dengan kata kerja. Perhatikan contoh lengkap kata bantu dalam bahasa inggris
dan artinya:
Berikut adalah auxiliary verb atau helping verbs (kata kerja bantu):
- Can,
- Must,
- May,
- Shall,
- Will,
- Should,
- Would,
- Could,
- Might
- Ought to
Kata kerja bantu di atas langsung diikuti oleh kata kerja bentuk dasar (tanpa "to"): Contoh: can go; shall help; may come; will teach; should make, ought to help dan lain sebagainya.
Kata kerja bantu (could, would, will) juga digunakan untuk permohonan yang lebih sopan, untuk memberikan saran atau nasihat, dan untuk meminta izin. Perhatikan contoh berikut:
- Could you tell me something about it? (Could di sini untuk permohonan yang lebih sopan daripada Can)
- You should do it right away. (Should dipakai untuk memberikan nasihat)
- You may sit here. (May dipakai untuk memberikan izin)
- Would you shut the door, please (Tolong tutup pintunya)
May juga dapat dipakai untuk prediksi. Namun si-pembicara di sini belum yakin apakah akan hujan atau tidak.
Contoh:
- It may rain tomorrow. (Mungkin akan hujan besok.)
Contoh-contoh lainnya:
- I can swim well. Can di sini diucapkan [kən]. Namun dalam pertanyaan menjadi [kæn]
- She might help you now.
- They will visit you, I think.
- My friends may tell you that I am here.
Untuk kalimat negatif, Anda cukup menambahkan NOT setelah kata kerja bantu tersebut:
- She cannot swim yet.
- Sorry. I will not do it.
- You may not sit here.
- He should not do it.
Kebanyakan Modal Auxiliary sering disingkat dalam percakapan:
I can't do it now. Can't diucapkan [kɑːnt atau kænt]
You won't be able to see her.
They shouldn't have told her about it.
Untuk membuat kalimat tanya, cukup pindahkan modal auxiliary di depan kalimat tanya:
- Can you help me?
- Should I do it alone?
- May she go now?
- Might there be a problem later?
Modal Auxiliary CAN'T sering digunakan sebagai "probability". Untuk mempermudah pemahaman mari kita lihat kalimat berikut:
- She can't be poor. (Tidak mungkin ia miskin. Hal ini mungkin didasarkan pada kenyataan bahwa ia memiliki banyak rumah dan mobil)
- He can't be here. (Tidak mungkin ia di sini. Hal ini mungkin didasarkan fakta ia pada saat bicara berada di luar negeri atau di tempat lain)
Untuk probability di masa yang lampau digunakan HAVE + PAST PARTICIPLE.
Contoh:
- She can't have been here last night. (Tidak mungkin ia di sini semalam. Misalnya ia semalam ada di rumah saya.)
- I can't have failed this test. (Tidak mungkin saya gagal dalam test ini. Kenyataannya saya gagal namun saya berkeyakinan saya harusnya lulus.)
- She can't have loved you. In fact, she has left you. (Dia tidak mungkin mencintaimu. Nyatanya ia telah meninggalkan mu).
Perhatikan contoh percakapan di bawah ini:
Lutfi : Budi spent the night with me last night.
Fitri : He can't have spent the night with you last night. He and I went to the beach and we stayed there till dawn.
MUST DAN MAY juga digunakan sebagai "probability".
- John must be rich. (John pasti kaya.) Atau dengan kata lain kita bisa menyamakannya dengan "I am sure John is rich"
- John may be rich. (John mungkin kaya.) Atau kita bisa mengatakan. Perhaps, John is rich.
Probability untuk kegiatan yang telah lalu digunakan HAVE+PAST PARTICIPLE:
- He must have been here last night. (I am sure he was here last night.)
- She may have phoned you. (Maybe, he phoned you.)
SHALL
Sering digunakan dalam spoken English atau dalam percakapan untuk memberikan tawaran, misalnya pertolongan atau sesuatu yang dapat Anda lakukan untuk orang lain.
Contoh:
- Shall I open the window? (Mau saya buka kan jendelanya?)
- Shall we wait here? (Anda ingin kami menunggu di sini?)
- Shall I call you this evening? (Anda ingin saya menelpon Anda sore ini?)
- Shall I carry your bag? (Mau saya bantu bawain tas Anda?)
Shall juga dipakai dalam suasana formal (khususnya British English) untuk menyatakan kegiatan di masa yang akan datang. Subjeknya tetap I atau WE.
Contoh:
- I shall be away for a couple of weeks.
- We shall be back next month.
- I shall marry you next year.(Saya berjanji akan menikahinya.)
- He shall become a good father. (Dia bakal jadi seorang ayah yang baik.)
Dalam dokumen-dokumen formal, SHALL digunakan untuk menyatakan perintah atau keharusan.
- Payment shall be made in cash.
- All contracts shall be signed before December 31st.
- Employees shall make monthly reports.
OUGHT [ɔːt] = PATUT, HARUS, SEPATUTNYA
OUGHT diikuti oleh infinitive dengan TO yang kegunaannya untuk:
- Memberikan rekomendasi atau anjuran.
- Asumsi atau perkiraan.
- Kemungkinan yang kuat.
Perhatikan contoh-contoh kalimat berikut:
- You ought to trust your friend. (Anda harus mempercayainya.) Harus di sini adalah bermaksud memberikan rekomendasi. Bukan keharusan dari si pembicara.
- He ought to be chosen as one of the participants. (Dia patut dipilih sebagai........)
- We ought to get salary rise next month. (Kemungkinan besar kita akan mendapatkan kenaikan gaji...)
Dalam question (kalimat tanya) ought dipindahkan ke depan subjek.
Contoh:
- Ought I to stay here waiting for you all?
- Ought he to get promoted this year?
- Ought the price of rice to increase next week?
Kalimat negatif OUGHT TO adalah OUGHTN'T atau OUGHT NOT bisa diikuti TO atau Tanpa TO.
Contoh:
- You oughtn't to do it yourself. Atau You ought not do it yourself
- She ought not jog because she's not fully recovered yet.
- Oughtn't you get promoted?
OUGHT TO+PAST PARTICIPLE
- You ought to have done it yesterday.
- She ought to have been sent abroad.
WOULD + INFINITIVE
Would bisa juga digunakan untuk menceritakan kebiasaan di masa lampau. Perhatikan contoh-contoh berikut:
- When I was a kid, I would go out to the hill with my friends. Then after that, we would go down the river to swim.
- When I was a student, my mother would often tell me not to go back home late. She would ask me to be careful when I went out alone.
- What would you often do when you lived in Mexico?
Would seperti contoh di atas tidak digunakan kalau kita hanya mengatakan begini:
- I would live in the village. (kalimat ini tidak tepat jika kita bermaksud mengatakan sesuatu yang pernah kita lakukan di masa lampau. Kalimat "I used to live in the village." lebih tepat digunakan dalam hal ini.
Would juga digunakan untuk polite request. Khususnya jika dipakai terhadap orang yang tidak kita kenal dengan baik. Contoh: Would you call a taxi for me? Would you like me to tell him about it?
Kata kerja bantu dalam simple present tense dan past tense:
Kata kerja bantu dalam affirmative statements, simple dan
past tense tidak nampak. Dan hanya akan Nampak
dalam kalimat Tanya atau negative.
Contoh:
Simple Present Tense:
1.
She lives in London.
2.
She does not live in London. (does not atau
doesn’t =kata kerja bantu / helping verb)
3.
Does she live in London? (Does kata kerja bantu
/ helping verb).
Simple Past Tense:
1.
They went to the beach.
2.
They did not go to the beach. (did not atau didn’t
= kata kerja bantu / helping verb)
3.
Did they go to the beach? (Did = kata kerja
bantu).
Kata Kerja bantu do, don’t, doesn’t, did, didn’t dalam
Simple Past Tense dan Present Tense tidak mempunyai makna seperti kata kerja
bantu lainnya (can, could, may, might, shall, will dan lainnya). Artinya do,
does, doesn’t, did, didn’t semata-mata digunakan untuk membantu dalam kalimat Tanya dan kalimat negative.
Could Have+Past Participle digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan atau pekerjaan yang dapat lakukan di masa lampau namun karena suatu hal tidak dapat kita lakukan. Atau sesuatu bisa saja terjadi di masa lampau tapi tidak terjadi. Untuk kondisi seperti itu kita menggunakan bentuk konstruksi kalimat dengan COULD HAVE+PAST PARTICIPLE
Bentuk Konstruksi kalimat nya sebagai berikut:
- COULD HAVE DONE IT
- COULD HAVE FINISHED
- COULD HAVE TOLD
- COULD HAVE BROKEN
- COULD HAVE TRAVELED BY PLANE
Perhatikan perbedaan dari 2 kalimat berikut:
1. I could tell her about it.
2. I could have told her about it.
Kedua kalimat di atas sepintas mempunyai arti yang sama namun sebenarnya kedua kalimat tersebut mempunyai arti yang berbeda. "I could tell her about it." artinya memang saya dapat melakukannya. Namun pada kalimat "I could have told her about it." sama sekali pekerjaan itu tidak dilakukan di masa lampau. Jelas kan?
Dengan konstruksi Could have+past participle kita menceritakan sesuatu yang sebenarnya dapat kita lakukan namun tidak kita lakukan atau tidak terjadi. Perhatikan contoh-contoh penggunaan dan terjemahan could have+past participle form.
- I could have discussed it with you yesterday but I was too busy. (Sebenarnya bisa saja saya diskusikan dengan Anda kemarin tapi saya terlalu sibuk waktu itu.)
- We could have traveled farther if we had had more money. (Sebenarnya kami bisa berpergian lebih jauh seandainya kami memiliki uang lebih.)
- She could have come earlier. (Sebenarnya ia bisa datang lebih awal.)
- I could have got married last year but I didn't want to. (Saya sebenarnya bisa menikah tahun lalu tapi saya tidak ingin.)
- You could have hurt your head going biking without a helmet.(Kita gunakan could have kepada seseorang yang barusan selesai bersepeda tanpa helm.). Namun jika orang tersebut baru hendak bersepeda tanpa helm, kita menggunakan: You could hurt your head going biking without a helmet.
COULDN'T HAVE+PAST PARTICIPLE
Sesuatu yang dapat kita lakukan di masa lampau karena ada nya pertolongan orang lain.
- I couldn't have found her address in Jakarta without Lutfi's help. (Saya tidak mungkin bisa menemukan alamatnya di Jakarta tanpa bantuan Lutfi.)
- We couldn't have travelled by plane. Thank for a free air ticket that you gave us.
- Honestly, I couldn’t have stayed in this expensive hotel. I was lucky I came across an old friend of mine who are rich now. (Jujur, sebenarnya saya tidak bisa mampu tinggal di hotel yang mahal ini. Saya beruntung bertemu dengan teman lama, yang sekarang telah menjadi orang kaya.)
Perhatikan perbedaan kalimat berikut:
- I could help you. (Saya bisa membantu Anda. Nyatanya memang saya membantu Anda.)
- I could have helped you. (Saya bisa saja membantu Anda. Nyatanya saya tidak membantu Anda.)
Di sini lah penting nya menguasai grammar.
Latihan:
Isilah titik-titik pada kalimat-kalimat berikut dengan menggunakan Could, Could have atau Couldn't have. Rubah pula kata kerja dalam kurung ke dalam bentuk past participle jika Anda memilih could have atau Couldn't have.
1. We were very happy because we finally ..........(fix) our car.
2. Ami: .........you (help) me, please? Lut.i: I wish I ............
3. Actually, I .............(give) you the money but I was afraid you would spend it all.
4. David .............(swim) very well when he was a kid.
5. Thank for dinner. It was a lovely one. I ...........(eat) such delicious foods.
6. Amir: What have you been doing? Lutfi: Playing with matches. Amir: You ..........(burn) anything near you.
7. We ...........(take) the road you suggested but we supposed the road would be heavily congested. So we took another road.
8. I wish I ..............(come) to your party next Sunday.
9. I ...........(reach) home on time. On the way home I met Budy who drove his car. So, I went with him.
10. Don't wait for Sony to come. He said he ...........go home alone.
CAN atau MAY
Seperti kita pernah bahas dan ketahui bahwa CAN dan MAY adalah Modal Auxiliary atau Kata Kerja Bantu. CAN sering kita artikan sebagai "Dapat", atau "Sanggup", atau "Bisa". Misalnya, Saya dapat berenang, saya tidak dapat datang (I can swim. I cannot come, dan lain-lain). Sedangkan MAY sering digunakan untuk menunjukkan "izin" atau "boleh". Misalnya, Kamu boleh duduk di sini (You MAY sit here). Bolehkah saya datang? (MAY I come?)
Dalam percakapan, kita sering jumpai penggunaan "CAN" untuk menunjukkan "Bolehkah?" seperti misalnya:
- Can I use the dictionary? (Bolehkah atau bisakah saya menggunakan kamus?)
Sebenarnya menurut Standard English, "CAN" tidak bisa digunakan seperti contoh di atas. Dalam suasana formal kata "MAY" lebih baik digunakan daripada "CAN"
- May I use the dictionary? (Lebih baik digunakan dalam formal English, yang kedengarannya lebih sopan ketimbang Can I use the dictionary?)
Jika Anda bercakap-cakap dalam suasana informal, misalnya dengan teman orang yang sudah Anda kenal baik, penggunaan CAN bisa digunakan. Namun jika suasananya formal di mana Anda akan berbicara dengan orang yang Anda tidak kenal dan suasananya sangat formal, maka akan lebih baik Anda menggunakan MAY.
Perhatikan contoh-contoh berikut.
- May I have your attention, please?
- Can we start right now?
- You can go home now.
- You may go home now.
- May I just stand up here?
- May I ask you a few questions?
Selamat berlatih menggunakan MAY dan CAN menggunakan kalimat-kalimat Anda sendiri. Dengan banyak berlatih Anda akan merasa lebih mudah untuk mempraktekan nya.
Modal auxiliary verb of WILL bukan saja untuk menyatakan kegiatan atau kejadian di masa yang akan datang namun juga bisa dipakai untuk kondisi saat ini, requests, invitation, offers dan lain-lain. Silahkan simak pembahasan di bawah ini.
Saya yakin masih banyak yang beranggapan bahwa "will" menunjukkan kegiatan yang akan datang. Hal itu memang benar, namun masih banyak penggunaan will yang tidak sama sekali merujuk ke masa yang akan datang.
Mari kita bahas satu per satu.
Kalimat-kalimat berikut merujuk kepada kegiatan yang akan datang, baik yang akan segera terjadi maupun yang masih lama.
- My father will probably visit his friends in Australia next month.
- After she graduates from Senior High School, she will continue her study abroad.
- If you pass the exams, your dad will buy you a new bag.
- I will soon be promoted.
“WILL” digunakan untuk menyatakan situasi saat ini atau kejadian-kejadian yang sedang terjadi.
- There is something wrong with the machine. I won’t start. (Mesinnya tidak mau hidup)
- Don’t open it. I’ll do it. (Jangan dibuka. Biar saja saja)
- Will you have some more coffee? (Do you want some more coffee?)
- Your baby won’t stop crying. I think she is hungry. (tidak mau berhenti menangis)
- Okay, go with me. I will show you the way. (Ayo, ikut saya. Saya akan tunjukkan jalan nya)
“WILL” digunakan untuk menunjukkan willingness, orders or will power
- Susan is out. Will you wait for her here? (Susan sedang keluar. Anda ingin menunggu di sini?)
- I am in charge now. You all will do what I tell you.
“WILL” digunakan untuk requests, invitations, and offers.
- Will you tell me what time it is?
- Will you come to my party now?
- Will you sit down?
- Don’t worry. I will carry your bag.
Ketika membuat janji untuk melakukan sesuatu “WILL” digunakan:
- I won’t do it anymore, Sir. I promise.
- Yes, I will remember what you have said to me. (I promise to remember it)
- For insistence, habit, and deduction, “WILL” is used. Study the example below:
- He won’t listen to you. (Insistence)
- My dad will always sit here to read his books. (It is his habit to sit there to read)
- The boss is coming. He will ask us to come to his office. (Deduction)
- He won’t come here without his mother. (Insistence)
Will juga dapat menyatakan habit (kebiasaan)
Contoh:
- He will always ask for some money whenever he sees me.
- My car will not go over 70 km/hour.
Latihan:
Tiba-tiba Anda melihat turis yang sedang kebingunang mau jalan lewat mana. Anda mendekati mereka dan berkata:
- I am going to show you the way.
- I will show you the way.
Yang mana menurut Anda yang lebih tepat.
Anda melihat seseorang jatuh. Anda mendekat untuk menolongnya. Orang yang jatuh tersebut berkata kepada Anda:
- Are you going to help me, please?
- Will you help me, please?
- Do you want to help me?
Yang mana menurut Anda kalimat yang paling tepat?